Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anjing dan Majikan

Anjing dan Majikan

Anjing dan Majikan adalah artikel perdana saya tentang cerita inspirasi yang ingin di hadirkan kepada pengunjung blog ini. Di sebuah dusun yang cukup jauh dari keramaian kota hiduplah sepasang suami istri yang bahagia dan sederhana. Dari hasil ladanglah mereka boleh dapat mencukupi segala kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

gubuk di tengah ladang
gubuk di tengah ladang

Hari demi hari keluarga ini lalui dengan penuh semangat dan kebahagian meskipun hasil ladang kadang kurang di sebabakan oleh musim kemarau naman mereka tetap bersyukur dan bahagia. Kebahagiaan hidup itu bukan di tentukan dari banyak atau sedikitnya harta yang di peroleh tapi bagamana cara mensyukuri apa yang ada.
Tahun demi tahun mereka lalui hanya berdua saja mekipun sampai saat ini mereka belum di karuniai kehadiran buah hati yang membuat suasana lebih ceria, Suami istri ini tetap sabar dan yakin suatu hari mereka pasti mendapatkanya. Seperti biasa sang istri sudah bangun pagi-pagi buta untuk menyiapkan sarapan dan keperluan suaminya hari ini, namun hari ini sang istri memasak menu harian mereka agak lebih karena hari ini suaminya akan berpergian selama beberapa hari untuk menjual hasil ladang mereka ke kota. Tempat tinggal mereka jauh dari kota dan pada saat itu belum ada alat angkutan yang seperti sekarang ini yang sudah banyak di temukan sehingga akses dari satu daerah ke daerah lain hanya membutukan waktu lebih singkat.

hasil ladang
hasil ladang

Sesampinya di kota sang suami mulai mengatur hasil ladangnya untuk di jual. namun hari itu tak seperti hari-hari sebelumnya yang pernah ia lalu untuk membawah hasil ladangnya. Setelah hasil ladangnya terjual semua sang suami cepat-cepat membereskan semua keperluannya yang akan di bawah pulang dari kota ke tempat tinggal. Setelah semua beres ia segera bergegas berangkat pulang kerumah agar rasa kebahagian yang ia dapat dari hasil penjualan ladang segera di bagikan dengan istri tercintanya. Namun di tengah perjalanan pulang ia tergejut dengan suara gonggongan anjing kecil yang menghalangi perjalan pulang, di usirnya anjing tersebut agar tak menghalangi perjalan pulangnya namun anjing kecil ini tidak mau pergi dan tetap menyalak dengan suara gonggongannya yang kecil itu membuat hati sang suami tergerak untuk membawah pulang anjing tersebut. Di melepas pandangan di sekelilingnya namun tidak ada orang yang ia temukan, kemudian di berpikir sejenak " mungkin anjing ini kesasar atau tidak memiliki majikan maka akan saya bawah pulang dan akan manjadikan aku sebagai majikan barunya". Di dekatinya sang anjing dan di panggilnya anjing itu pun menggerakan ekornya dan menghampiri sang suami dan mereka berdua pulang bersama-sama.
Dari kejahuan ia sudah melihat gubuk sederhannya, alangkah senang hatinya kerena sebentar lagi ia akan sampai di rumah dengan semangat yang tersisa karena perjalan yang di tempuh mereka berdua dengan anjing yang baru di temukannya di jalan itu cukup jauh  ia pun mempercepat langka agar cepat sampai di gubuk. Seperti biasa istrinya pun menyambut dengan senang hati atas kedatangan suaminya itu karena hari ini suaminya membawah oleh-oleh sebuah anjing kecil.

Anjing kecil
Anjing kecil

Hari, bulan, dan tahun mereka lalui dengan tabah dan senang bersama sang anjing yang mereka didik menjadi anjing yang patuh kepada majikannya. Tak di sangka  di suatu malam yang dingin dan hening terdengar suara tangisan bayi kecil yang memecakan kesunyian malam itu, lahirlah seorang anak laki-laki mungil untuk mereka. Dengan kehadiran seorang bayi kecil yang lucu membuat suasana keluarga itu lebih harmonis dan bahagia. Anjing pun menyambut dengan gembira kehadiran majikan kecilnya dengan menggerakan ekornya.
Tidak terasa hari-hari yang mereka lalui ternyata sudah hampir satu tahun karena bayi yang dulunya hanya di peluk kini mulai belajar merangkak berjalan, dan hari ini merupakan hari yang sulit untuk sepasang suami istri ini mengambil keputusan karena hari ini mereka akan membawah hasil landang mereka kembali kekota. Hasil ladang yang mereka bawah ke kota tidak bisa di bawah oleh suaminya sendiri harus di temani istrinya agar semua hasil ladang bisa di bawah. Mereka pun berunding dan sepakat untuk pergi berdua meskipun sang istri takut untuk meninggalkan anak semata wayangnya dengan anjing peliharaan mereka, takut akan terjadi apa-apa. Karena kodisi dan situasi yang membuat mereka harus meninggalkan anak kesayangan mereka bersama anjing mereka, mereka pun berangkat ke kota.

Sesampai di kota mereka dengan cepat menjual hasil ladang kemudian pulang, khawatir dengan anak mereka dan mereka tiba di gubuk dengan lebih awal dari biasanya. Anjing yang menggantikan tugas majikannya yang pergi ke kota untuk menjaga majikan kecilnya keluar karena mendengar langka kaki majikannya yang sudah dia hafal betul. Namun sepasang suami-istri ini terkejut saat melihat darah yang ada di mulut hewan peliharaan mereka, merek dengan ragu-ragu menghampiri anjing dan masuk melalui pintu, Istrinya belum sempat masuk dan melihat darah yang berceceran di lantai dekat pintu kamar tempat anak mereka tidur berteriak histeriis dan menangis mulai menyalahkan suaminya dan menuduh suaminya yang mengambil keputusan seperti ini untuk pergi bersama-sama sehingga kejadian ini terjadi, akhirnya suami dengan perasaan emosi pergi keluar dan mencari sebuah balok untuk dapat di gunakan untuk memukul anjingnya. Tidak terlalu lama sang suami kembali dengan balok yang ada di tangannya mendekati anjing yang lagi bingung melihat sikap majikannya itu. Di angkatnya balok dan di ayunkan dengan sekali pukulan anjingnya pun terhepas ke lantai dengan sisa kekuatan yang di miliki anjing itu ia memandang dengan pandangan syaduh kepada majikannya sebelum menghembuskan nafas terakhir. Balok kayu masih di tangan sang suami pun dengan langka yang lunglai mulai menghapiri kamar dengan pandangan di bercak-bercak darah yang berceceran di lantai di pun membuka tirai kamar yang menutupi dan terkejut melihat anak mereka tidur dengan pulas di atas kasur dan dia pun melihat ke bawah dan melihat ular besar yang sudah mati dengan tubuh yang penuh luka-luka bekas gigitan anjing. Dia pun keluar dan menghampiri  anjingnya yang sudah tak bernyawa tak terasa dia pun jatuh tersungkur karena lemas melihat kenyataan yang ada di depan mayat anjing peliharaannya itu. Ia menyasali perbuatanya karena mengambil tidakan yang berdasarkan apa yang di lihat tanpa mengetahui fakta dan kenyataan yang terjadi sebernanya. Anjing telah melakukan tugas dengan baik menjaga majikan kecilnya dengan setia meskipun harus bertarung dengan ular besar yang membahayakan nyawa majikan kecilnya bahkan nyawanya sendiri tak di hiraukannya demi melindungi majikannya itu, namun apa yang anjing dapatkan dari majikannya yang baru pulang dari kota adalah sebuah pukulan keras yang menghilangkan nyawanya itu. Nasi sudah jadi bubur apa yang terjadi sudah tidak dapat di kembalikan lagi.

Demikianlah artikel perdana saya tentang Anjing dan Majikan semoga dapat bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Anjing dan Majikan"